Rabu, 20 April 2011

my december *cerpen rify*

1 Desember 2010 Lelah. Hari ini sangat lelah. Seperti
biasa kegiatanku sehari-hari.
Sekolah, belajar, dan nanti sore
akan les piano. Huh, selalu
membosankan. Tapi, mungkin
tidak juga. Karena, disekolah aku selalu bertemu teman-teman. Dan
yang paling aku senang, aku
bertemu sahabatku. Rio. Ialah
sahabat kecilku. Rumahnya juga
tak jauh dariku. Sudah lama aku
memendam rasa padanya. Tapi, aku tidak bisa mengatakan itu
semua. Aku tau, Rio memedam
rasa pada seseorang. Ashilla
Zahrantiara. Dia memang sangat
famous disekolah. Tak heran
banyak yang menyukai dia. Dia sangat cantik dan kaya raya.
Tapi sayang, ia 'agak' sombong.
Aku selalu tersenyum pahit jika
Rio bercerita tentang Shilla. Apa
ia tidak bisa menceritakan
tentang aku?! Tapi, aku harap, Desember tahun ini sebagai
Desember yang spesial untukku.
Entah apa yang terjadi padaku. *** 2 Desember 2010 Rio menghampiriku yang sedang
membaca buku di taman. "Ify!" panggilnya. "Rio? Ada apa? Kok kayaknya
kamu seneng banget," kataku,
tersenyum. "Iyalah aku seneng! Kamu tau
nggak? Shilla mau ngajak jalan
aku!! Ya ampun. Gimana coba aku
nggak seneng!" katanya. Mukaku
yang ceria berubah jadi agak
sedih. "Oh. Selamat ya," kataku,
berusaha untuk tersenyum. "Kamu kenapa? Kamu sakit?"
tanya Rio. "Nggak kok. Kapan kamu jalan
sama Shilla?" tanyaku. "Tanggal 3 Desember!" seru Rio. "Ohiya, tanggal 6 Desember kamu
kerumahku ya," kata ku. "Ngapain?" tanyanya. "Masa kamu lupa? Ulang tahunku,
Mario!" gerutuku. "Oh iya!" Rio menepok jidatnya. "Sip-siplah Ify," katanya
tersenyum. "Ya udah. Aku kekelas dulu ya,
kamu mau ikut?" kataku, sambil
berdiri. "Hm.... Ya udah deh" kata Rio. Aku
dan Rio pun kembali kekelas. *** 3 Desember 2010 Hari ini cerah tapi tak secerah
hatiku. Aku tau, hari ini, Rio akan
jalan mungkin nge date sama
Shilla. Bahkan bisa jadi hari
bahagia Rio. Aku berharap, hari ini
Rio batal jalan sama Shilla. Aku masih duduk di bangku kelasku. "Ify, aku pulang duluan yaaaa!"
kata Rio yang agak tergesa-gesa. "Kamu mau kemana?" tanyaku,
pura-pura tidak tahu. "Jalan sama Shilla. Nanti aku
ceritain deh! Daaaaah" katanya
yang agak berlari sambil
melambaikan tangannya. Aku
hanya tersenyum kecut dan
membalas lambaian tangannya. Aku menghela napas panjang dan
segera pergi keluar dari kelas. *** 4 Desember 2010 Rio mengajakku ke kantin. Nggak
biasanya Rio mengajak aku ke
kantin. Paling nggak jauh kalo
nggak ke perpus ya di taman.
Tapi, nggak tau kenapa Rio
ngajak aku ke kantin. Rio hanya senyam-senyum saja daritadi
sambil mengaduk jus jeruknya
dengan sedotan. "Kamu ke........" kata-kataku
terputus. "Rio!!!" panggil seseorang. Aku dan
Rio menoleh. Aku agak cengo. "Shilla! Sini duduk! Eh ajak juga
Angel!" kata Rio. Shilla tersenyum
manis pada Rio. Tapi tidak padaku.
Ia mengambil posisi disebelah Rio.
Dan ada sahabat Shilla juga,
Angel. Ia mengambil posisi duduk disebelahku. "Hai Rio!" sapa Shilla. "Hai Rio!" kata Angel. "Hai!" kata Rio tersenyum. "Oh iya, ini Ify. Sahabat gue," kata
Rio memperkenalkanku. 'Hah? Nggak salah? Sekarang,
"Gue Rio" ya bukan "Aku Rio" ?'
batinku. "Oh, gue Shilla dan ini Angel!"
katanya agak ketus. Shilla segan
tak segan untuk bersalaman
denganku. Aku hanya tersenyum
tipis. "Ify" kataku. "Oh iya, lo mau pesen apa?"
tanya Rio. "Hm, gue sama Angel mau pesen
jus termahal dan makanan
termahal dikantin sekolah ini!"
pinta Shilla. "Oh, oke gue pesenin ya. Ify, mau
nitip?" tanya Rio. Aku menggeleng.
Rio mengangguk dan segera
pergi. "Hahaha. Shilla.. Shilla.. Bisa juga lo
memperalat uang Rio. Tajir juga
tu anak. Hahaha. Apalagi kemarin
tuh, kita belanja apa aja dibeliin.
Dan, begonya lagi tu anak, dia
mau aja kita suruh bawa barang- barang kita. Hahaha..." tawa Angel
diikuti tawa Shilla. Mereka
menflashback sedikit kejadian
kemarin. >>FLASHABACK ON<< Kemarin, mereka jalan-jalan ke Pondok Indah Mall Jakarta. Asal ada baju bagus saja, Shilla dan Angel langsung mengambil baju yang mereka inginkan dan Rio mau-mau saja untuk membayarnya. Dan makan juga semuanya mahal, Rio yang membayarnya. "Rio, gue mau kalung itu..." kata Shilla dengan manja dan menunjuk ke sebuah toko emas dan ada sebuah kalung disana. Sungguh cantik. Rio tersenyum dan menuju ke toko emas itu. Shilla dan Angel bertatap muka. Mereka bercengo ria. Dan bertos ria pula. Mereka tertawa dan tersenyum. "Ini buat lo, Shil." kata Rio memberi kalung tersebut. "Makasih, Rio..... Ya ampun, lo baik banget!" kata Shilla, dengan manja. "Iya, sama-sama. Maaf Angel, gue...." "Nggak papa! Liat Shilla seneng gue udah seneng kok. Kalungnya bagus banget Shil, cantik banget di leher lo," kata Angel memegang liontin kalung Shilla. Shilla hanya tersenyum centil. "Pulang yuk!" kata Rio. Mereka pun akhirnya pulang. >>FLASHBACK OFF<< Aku shock. Bisa-bisanya Shilla dan
Angel memperalat kekayaan Rio.
Mereka hanya menyukai Rio
karena dompetnya aja yang
tebal. "Shil, gue rasa kita salah
ngomong! Kita salah tempat buat
bicarakan soal ini" kata Angel
melirik ku. "Heh Ify! Lo mau bilang sama Rio
kita cuma suka sama dia dari
kantongnya yang tebel?! Rio
nggak akan percaya sama lo!
Hahaha liat saja nanti!" kata
Shilla, mengancam. Aku hanya diam. Rio kembali. "Eh lo pada akrab banget sama
Ify," kata Rio. 'Hah? Akrab? Muke gile nih Rio.
Ngancem aku dibilang akrab?!'
batinku. "Hehe iya dong, Ify sayaaaang.
Kita kan udah anggep Ify kayak
sahabat sendiri. Ya kan FY?!"
tanya Shilla memelototi kearahku.
Aku hanya tersenyum tipis. Angel
merangkulku. "Iya dong, Ify kan baik.." kata
Angel. "Hehehe.." tawaku melengos. "Hahaha itu makanannya. Baru
dianter. Ayo makan!" kata Rio.
Mereka berdua pun memakannya.
Aku hanya larut dalam pikiranku. *** 5 Desember 2010 Aku mengajak Rio ke taman
dekat dengan rumahku dan Rio.
Aku memang senang bermain
disini bersama Rio. Melihat danau,
bunga-bunga indah. Dan kami,
suka berduduk-duduk di bawah pohon. "Ify, ngapain lo ajak gue kesini?"
tanya Rio. "Hm, gini Yo. Aku mau bilang soal
Shilla." jawabku. Aku memang ingin
mengatakannya semua tentang
Shilla pada Rio. "Shilla? Ada apa?" tanya Rio,
semangat. Aku menghela napas.
Aku menceritakan semua yang
Shilla dan Angel ceritakan
kemarin. "Halah! Lo ngada-ngada banget
sih, Fy?! Gue nggak percaya!"
kata Rio. "Kamu harus percaya, Yo!!"
kataku, meyakinkan. Rio bangkit.
Aku pun ikut bangkit. "NGGAK IFY! No no no! Shilla dan
Angel nggak kayak gitu. Shilla itu
baik! Dan ia layak jadi pacar gue.
Gue lagi berusaha dapetin dia. Lo
kenapa sih? Nggak suka banget
gue sama Shilla deket?!" bentak Rio. Aku sangat kaget mendengar
bentakan Rio. Mataku berkaca-
kaca. "Rio........tapi kamu..." kataku yang
sudah setengah menangis. "Nggak! Gue nggak mau denger
penjelasan lo lagi!!!!" bentak Rio
dan meninggalkanku begitu saja.
Aku masih terpaku. Sakit hati
rasanya. "RIO APA KAMU BESOK DATANG
KERUMAHKU????" teriakku.
Sepertinya Rio tak mendengar
dan ia tidak membalikkan badan
untuk melihatku. Aku terduduk
lemas direrumputan taman. "Apa karena Shilla kamu nggak
percaya lagi sama aku? Gimana
dengan persahabatan kita?"
tanyaku. Aku menatap lagit. Hari
mulai sore. Aku belum juga
bangkit untuk pulang. Aku masih menangis. Kenapa Rio berubah
begitu cepat. *** 6 Desember 2010 "Happy birthday to you.. Happy
birthday to you.. Happy birthday
happy birthday happy birthday..
Happy birthday Ify..." Nyanyian 'Happy Birthday'
membangunkanku dari tidurku. Ku
lihat, Kak Dea, kakakku
membawakan sebuah kue ulang
tahun, mama dan papa
membawakan kado untukku. Dan Bastian, adikku, membawa
terompet. Ia meniupkan terompet
itu. "Terimakasih Papa, Mama, Kak
Dea, Bastian.." kataku, tersenyum. "Selamat hari lahir ya, sayang!
Semoga terus menjadi kebanggan
papa dan mama," kata Mama,
memelukku.. "Selamat ulang tahun Ify.." kata
Papa. "Happy birthday, Ify. Jangan rese
lagi ya, adikku chuyuuukk!!" kata
Kak Dea mengacak-acak
rambutku. "Kakak tuh yang rese!" gerutuku. "Happy birthday kak Ify." kata
Bastian. "Makasih, Bas..." kataku,
tersenyum. "Rio nggak ada ya?" tanyaku. "Nggak, sayang. Mama lupa nelfon
dia," kata Mama. Aku hanya
melengos. "Udah sana mandi, ya! Kan
sekolah," kata Papa. "Iya.." @ SMA ANGKASA Aku mencari Rio dari lorong ke
lorong. Rio tidak ada. Ku cari ia
dikantin. "Oh ternyata sama Shilla.." kataku
saat melihat Rio bersama Shilla
berduaan. Senyum merekah
dibibir Rio. Sepertinya ia senang
bersama Shilla. Ku lihat, Shilla
memegang pipi Rio. Rio melihatku, dan ia agak melengos. Aku
menunduk dan pergi menuju
kekelas. *** 7 Desember 2010 Semua orang mengerubungi Rio
dan Shilla dikantin. Entah apa
yang terjadi pada mereka. Aku
harap.....ah bodoh! Aku tidak boleh
berfikir seperti itu. Ku lihat
keramaian disana. "Cieee Shilla.. Selamat ya!
Akhirnya.." kata Angel, tersenyum. "Cieee peje dong!" kata teman-
teman mereka. Rio dan Shilla
hanya tersenyum. "Hm, oke oke. Karena kemarin
gue sama Rio resmi jadian. Dan lo
pada baru tau hari ini, lo semua
bakal ditraktir Rio sebagai peje.
Ya kan, Yo?" tanya Shilla kepada
Rio. Rio hanya tersenyum dan mengangguk. "Yeaaaaaaaay!" mereka pun
berlari menuju tempat-tempat
makanan yang ada dikantin. Hatiku sakit mendengar
perkataan Shilla. Mereka resmi
jadian. 06122010. Hari ulang
tahunku. Ku kira hari itu akan
menjadi hari bahagia untukku.
Tapi tidak. Aku salah. Itu menjadi hari bahagia Rio bersama kekasih
barunya, Ashilla Zahrantiara. Aku
berlari menuju taman. Aku
menangis sejadi-jadinya disana. "Rio....segitu nggak percaya nya
kamu sama aku? Sekarang, apa
kita masih jadi sahabat?"
tanyaku, menangis. Mungkin tak
ada satu orang pun yang peduli.
Aku hanya larut dalam pikiranku. Mario Stevano Aditya Haling. *** 8 Desember 2010 Rio menemui ku di taman yang
biasa kita kunjungi. Tiga hari yang
lalu, aku dan Rio bertemu disini.
Dan hari ini, aku bertemu lagi
dengannya. "Ada apa?" tanyaku. "Lo masih mau anggep Shilla dan
Angel cewek matre? Shilla jadian
sama gue karena cuma mau uang
gue aja?" tanya Rio. "Rio, aku ngomong sesuai fakta
yang aku tau!" kataku. "Please, Fy! Lo cabut perkataan lo
tentang Shilla!" kata Rio, agak
membentak. Aku yang tadinya
berdiri direrumputan pun bangkit
berdiri. "Nggak! Shilla itu cuma CEWEK
MATRE yang cuma mau
NGERAMPAS KEKAYAAN kamu!
Mario, kapan sih kamu mau
percaya sama aku?!" bentakku,
agak kesal. "CUKUP IFY!" bentak Rio, agak
keras lagi. Aku sempat kaget. "KITA BUKAN SAHABAT LAGI!!!"
teriaknya, dan sekali lagi, ia
meninggalkanku begitu saja. Aku
shock berat. Tapi, aku tetap
kekeh kalau Shilla hanya cewek
matre. Tapi, aku juga begitu sakit. Ketika Rio bilang.. KITA BUKAN SAHABAT LAGI!!! Apa hanya karena Shilla kita
bukan sahabat lagi? *** 15 Desember 2010 Hari demi hari.. Aku tidak
bertegur sapa dengan Rio. Bila
bertemu Rio, aku langsung kabur
atau Rio yang melengos atau ia
menatapku dengan tatapan sinis.
Dan aku hanya menunduk bila bertemu dengannya. Keluargaku
apalagi Kak Dea juga heran aku
jarang lagi bermain dengan Rio.
Biasanya, kalau hari Minggu, aku,
Kak Dea, Rio, Bastian suka
bermain basket dihalaman rumahku. Tapi kini, sudah tidak.
Mungkin, nggak akan pernah
terjadi lagi. "Fy, Rio kok sekarang jarang main
kesini ya? Terakhir November
malah. Kenapa? Kamu berantem
sama dia?" tanya Kak Dea. "Ngg.. Nggak. Nggak papa. Cuma
banyak tugas aja. Kan, udah mau
UAS juga. Mau fokus belajar aja."
kataku, berbohong. "Oh gitu." respon Kak Dea. *** 24 Desember 2010 Hari terakhir sekolah. Shilla dan
Angel belum pulang. Mereka masih
berada dikantin. Rio tadinya udah
pulang. Tapi, ia balik lagi. Karena,
HPnya tertinggal bersama Shilla.
Shilla mengaduk jus lemonnya. "Hahaha sumpah tuh ya, bodoh
banget sih si Rio! Aduh gila, nggak
tahan gue jadian sama dia" kata
Shilla. "Ya ampun, sayang. Tapi, kalo lo
nggak jadian sama dia, kita mau
dapet 'bank' darimana dong?
Mumpung lo dapet pacar kaya
raya kayak dia, harus lo
manfaatin! Kalau, udah miskin, baru lo tinggalin!" kata Angel. Rio
yang ternyata berada dibalik
pintu kantin mendengar semua
percakapan itu. Tiba-tiba HP Shilla
berbunyi. "Hallo sayang!" kata Shilla dengan
HP itu. Rio kaget. Kayaknya, Rio
nggak nelfon dia. HPnya saja di
tangan Shilla. "Jalan? Kapan?" katanya. "Oh, besok. Ya udah, kamu jemput
aku ya. Eh aku ajak Angel ya,
hehehe kasian kan ni anak nggak
diajak." "Oke sip, bye honey!" ia
memutuskan pembicaraannya. "Siapa, Shil?" tanya Angel. "Gabriel." kata Shilla. "Oh, pacar lo yang baru?" tanya
Angel. Shilla mengangguk. Rio
sudah tak tahan, ia masuk
kedalam kantin. "Hai, Shilla! Hai, Angel!" sapa Rio,
dengan senyum. "Ri...Rio!" kata Shilla dan Angel,
kaget campur panik. "Kenapa? Kaget? Gue kesini cuma
mau ngambil HP gue yang ada di
Shilla. Mana Shill?" tanya Rio. Shilla
memberi HP Rio dengan gugup. Rio
tersenyum miring. "Oke. Selamat bersenang-senang
dengan Gabriel, PACAR BARU LO itu
ya, Shill. Ternyata, selama ini lo
cuma mau memperalat gue
dengan uang-uang gue ya?
Harusnya gue denger perkataan sahabat gue. Kita putus ya, bye!"
kata Rio lalu ia pergi. "Yo!! Riooo!!!!" panggil Shilla dan
berusaha mengejar Rio. Rio
menghiraukannya. *** 27 Desember 2010 Libur telah tiba. Aku masih
dikamar tidurku dengan piyama.
Aku membuka gorden kamarku.
Ku lihat kamar Rio yang
bersebrangan denganku. Masih
ditutup. Mungkin, masih tidur. Ku tutup pula gorden kamarku. ^^ Rio membuka gorden kamarnya. Ia
melihat kearah jendela kamar
sahabat kecilnya, Ify. "Apa dia masih tidur? Ify, maafkan
aku...." kata Rio, lemas. Ia menutup
gorden kamarnya pula. *** 29 Desember 2010 Rio menghubungi Kak Dea via
telfon. "Kak Dea? Hallo!" "Hei, Rio! Apa kabar? Udah lama
nggak main. Ayo sini, main! Lagi
liburan kan?" "Baik, Kak. Iya, nanti deh Kak. Aku
mau nanya boleh?" "Nanya apa, Yo?" "Hm gini......" Rio menceritakan
semua nya tentang masalahnya
dengan Ify. "Oh gitu, pantesan kamu jarang
main sama Ify. Jadi gini,
rencananya Papa mau ngadain
BBQ-an sama keluargamu. Tapi,
Papa baru bilang ke aku sama
Mama. Mungkin Papa mu udah tau. Jadi, pas taun baru mau BBQ
bareng. Gimana kalau kamu
kesini? Terus minta maaf?" "Iya kak, tapi....waktu aku jadian
sama Shilla, aku kangen banget
sama Ify. Aku pengen meluk dia.
Aku pengen bilang, aku sayang
banget sama dia." "Kamu suka sama Ify?" "Hm.... Mungkin." "Aha! Kakak ada ide..." *** 30 Desember 2010 Orangtua Ify bertemu Orangtua
Rio disebuah Cafe Blok M. Mama
dan Papa Rio baru saja pulang
kerja dan berkunjung ke O la la
Cafe, sementara Papa dan Mama
Ify juga baru pulang kerja. "Wah, Bu Gina! Sini, gabung
dengan kami." kata Mama Rio
menyambut kedatangan Orangtua
Ify. "Nggak nyangka bisa ketemu, ya.
Baru pulang kerja?" kata Papa Ify
sambil bersalaman dan duduk. "Iya, Pak! Hm, dengan pertemuan
tak terduga ini saya juga mau
ngomong sesuatu, Pak. Ini jika
Bapak setuju juga." kata Papa
Rio. "Ada apa ya, Pak?" tanya Mama
Ify. "Hm, gini, Bu. Saya dan Papa Rio
sepakat mau menjodohkan Rio
dan Ify. Kan, besok kita juga BBQ-
an. Sekalian bilang sama anak-
anak. Saya yakin mereka mau,"
kata Mama Rio. "Wah, boleh tuh! Saya juga
berfikiran seperti itu." kata Papa. "Saya ikut Papanya saja," kata
Mama. Pertemuan tak terduga itu
membuahkan hasil untuk Rio dan
Ify. Apa mereka setuju? *** 31 Desember 2010 15.00 "Apa? Mau BBQ sama keluarga
Rio? Kok aku baru dikasih tau?"
tanya ku, kesal. "Maaf sayang, Papa baru inget.
Nggak papa kan? Sekalian kamu
main sama Rio" kata Papa lalu
meninggalkan Ify begitu saja. "Omaigat!" respon Ify. "Gila, kalau
orangtua ku tau aku berantem
sama Rio gimana?!" ^^ 23.23 Keluarga Rio sudah dari satu jam
yang lalu sudah mengadakan BBQ
di halaman belakang rumahku.
Tapi, aku tak kunjung keluar dari
kamar. Aku hanya melihat dari
jendela. Aku takut bertemu dengan Rio. Tapi, aku tak melihat
sosok Rio disana. "Ify!" panggil seseorang.Aku
menoleh. "Ri.....Rio?!" "Ify, kok kamu nggak kebawah?"
tanya Rio. "Aku..Aku..." "Fy, main piano dong buat aku."
pinta Rio. "Rio, tapi....." "Kamu nggak mau?" tanya Rio.
Aku mengangguk. Perlahan-lahan
aku berjalan menuju piano. Aku
baru menekan tuts piano itu. "Rio, ini ada apa sih? Kenapa tiba-
tiba kam baik sama aku?"
tanyaku yang penasaran daritadi. "Maaf Ify. Kamu benar, aku salah.
Aku nggak percaya sama kamu.
Aku nggak percaya sama
sahabatku sendiri. Shilla dan Angel
tuh cewek matre! Shilla malah
selingkuh pula dibelakang aku! Aku benci sama dia." kata Rio. 'Rio udah tau semuanya? Wah,
thanks God!' batinku. Hatiku
berbunga-bunga. Aku benar-
benar senang hari ini. "Ify!!!! Ayo dong main piano buat
akuuu!!" kata Rio. Aku
mengangguk. Rio duduk
disebelahku. Aku mulai menekan
tuts piano. I’ m so glad you made time to see me
How’ s life, tell me how’ s your family?I haven’ t seen them in a while You’ ve been good, busier than ever
We small talk, work and the
weatherYour guard is up and I
know why Because the last time you saw
me
I still burned in the back of your
mindYou gave me roses and I left
them there to die So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying
I’ m sorry for that night And I go back to December all the
time
It turns out freedom ain’ t nothing but missing you
Wishing I’ d realized what I had when you were mine
I’ d go back to December turn around and make it all rightI’ d go back to December all the time These days I haven’ t been sleeping
Staying up playing back myself
leavingWhen your birthday
passed and I didn’ t call Then I think about summer all the
beautiful times
I watched you laughing from the
passenger sideAnd realized I loved
you in the fall And when the cold came, the
dark days
When fear crept into my mind
lyricsalls.blogspot.comYou gave me
all your love and all I gave you
was goodbye So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying
I’ m sorry for that night And I go back to December all the
time
It turns out freedom ain’ t nothing but missing you
Wishing I’ d realized what I had when you were mine
I’ d go back to December turn around and change my own
mindI’ d go back to December all the time I miss your tan skin, your sweet
smile, so good to me, so right
And now you held me in your
arms that September nightThe
first time you ever saw me cry Maybe this is wishful thinking
Probably mindless dreamingIf you
loved again I swear I’ d love you right I’ d go back in time and change it but I can’ tSo if the chain is on your door, I understand But this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying
I’ m sorry for that night And I go back to December
It turns out freedom ain’ t nothing but missing you
Wishing I’ d realized what I had when you were mine
I’ d go back to December turn around and make it all right
I’ d go back to December turn around and change my own
mindI’ d go back to December all the time
All the time (Back To December -
Taylor Swift) Tiba-tiba ada suara tepuk tangan
dari arah belakang. "Kak Dea? Bastian?" kataku. Aku
masih bingung. "Ify! Ify, lihat kearah jendela deh"
kata Kak Dea, penuh semangat.
Aku memandang Rio. Rio hanya
tersenyum padaku. Aku berjalan
menuju jendela. Kubuka gorden
kamarku. "Hah?" "Ify! Ayo turun!!" teriak Papa. "Sini sayang! Ini dari Rio buat
kamu!" kata Mama. Aku masih tak
percaya. Sebuah ukiran bunga-
bunga yang indah bergambar
Love. Apa iya untukku? "Itu semua perasaan aku ke
kamu, Ify." kata Rio. "Ha? Gimana sama S........" kataku. "Shilla? Dia udah kelaut! Kan aku
udah bilang, aku putus sama dia."
kata Rio. "Putus?" "Shilla tuh cuma cewek matre.
Udah yuk, kebawah! Kasian orang
tua kita nunggu kita dibawah,"
ajak Rio lalu menggandeng
tanganku. Pipiku bersemu merah.
Jantungku berdetak lebih cepat. Kami turun kebawah dan menuju
halaman belakang. "Ify, kamu seneng kan mau
dijodohin sama Rio?" tanya Mama
Rio. "Hah? Maksudnya?" tanya ku. "Ya ampun, Ify. Kita tuh bakal
dijodohin! Pacaran-pacaran.." kata
Rio sambil menaikan alis. "Hah?" "Kamu nggak mau?" tanya Papa
Rio. "Ya mau lah! Eh!" aku menutup
mulutku. "CIEEEEEE..." Mukaku bersemu
merah. "Kak Ify, kakak cari sesuatu deh
di rangkaian bunga-bunga itu."
kata Bastian. Aku semakin
bingung. Aku mencari sesuatu
yang entah apa itu barangnya
dibantu Rio. "Ini?" tanyaku menunjukkan
sebuah kalung love yang baru
aku temukan tadi. "Buka deh, Fy, liontinnya" kata
Rio. Aku membukanya. Ada fotoku
dan foto Rio. "Ify, aku sayaaaaaaang banget
sama kamu. Taun baru ini, aku
mau kamu jadi pacar aku. Bukan
hanya sekedar sahabat kecilku
lagi." kata Rio memegang
tanganku. "Ini mimpi?" tanya Ify. "Ini nyata, Fy!" jawab Rio. "Rioooooo..." aku memeluk erat
Rio. "Aku juga sayang banget sama
kamu. Aku nggak mau kehilangan
kamu lagi." "Nggak akan lagi, Fy. Aku janji.." 'Tuhan, terima kasih untuk
Desember terindah ini. I will never
forget this day. With Mario, it has
become something beautiful for
my life.'

2 komentar:

  1. awalnya nyesek bangett tapi ending nya ituloh happy.. oke ini nice cerpen..


    numpang promo yaa, kunjungi juga blog gue ini: obatkistatradisional

    BalasHapus
  2. Free online casino site for sale near me
    The most recent offer by Betika Casino is 카지노사이트luckclub a no deposit bonus with 200% match up to $100 plus 50 free spins, 50 free spins, 100% match up to $1,000

    BalasHapus